Rabu, 09 September 2009

Strategic Planning Pada PT Pertamina (Persero)




Data Perusahaan

Nama Perusahaan : PT Pertamina (Persero)

PT. Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT. Pertamina (Persero) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

PT. Pertamina (Persero) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 "TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)"


STRATEGIC PLANNING

Memberikan standart pelayanan yang memuaskan di seluruh SPBU di Indonesia melalui program “SPBU Pasti Pas!”


SWOT (Streght, Weakness, Oportunity, Threat)

Analisa SWOT untuk PT, Pertamina (Persero) dalam memberikan standart pelayanan yang memuaskan melaui program SPBU “Pasti Pas!” dalam menjaga loyalitas konsumen, ditinjau dari mulai masuknya ‘pemain’ baru dalam pasar ritel bahan bakar kendaraan bermotor.


STREGHT (kekuatan)

PT. Pertamina (Persero) merupakan perusahaan pemerintah yang bergerak dibidang pengelolaan dan pemasaran Bahan Bakar Minyak (BBM) Sebagai perusahaan lokal berskala Internasional berupaya turut membangun bangsa, maka sebagai perusahaan nasional PT. Pertamina (Persero) memiliki andil besar dalam pembangunan bangsa (nasionalisme dari bangsa untuk bangsa).

PT. Pertamina (Persero) yang merupakan perusahaan yang menyuplai ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terbesar di Indonesai dan menjadi ‘pemain’ dominan dalam pemasaran Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia.

Penentuan harga produk Premium yang mendapat subsidi Pemerintah menjadikan Produk Premium menjadi Primadona di kalangan pengguna kendaraan bermotor bermesin Bensin. Dibandingkan produk Pertamax dan Pertamax Plus yang memiliki nilai oktan yang lebih tinggi (Karena tidak di Subsidi) dan produk Shell Super yangmemiliki kualitas setara Pertamax.


WEAKNESS (Kelemahan)

Image yang tertanam di benak konsumen PT. Pertamina (Persero) mengenai rendahnya pelayanan yang diterima oleh konsumen berkaitan dengan kurangnya pilihan lain yang di miliki konsumen dalam mengkonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga pelayanan pada tingkat SPBU kepada konsumen sangat kurang memuaskan.

Loyalitas konsumen yang rendah kepada PT. Pertamina (Persero) dirasa dapat menjadi salah satu kelemahan yang selayaknya diperhitungkan.


OPPORTUNITY (Kesempatan)

PT. Pertamina (Persero) juga memiliki produk (dengan nilai oktan tinggi yang menghasilkan pembakaran yang lebih bersih, non subsidi) yang bisa jadi menggantikan dominasi penjualan premium.

Sebagai ‘pemain’ dominan dalam pasar Bahan Bakar Minyak (BBM) PT. Pertamina (Persero) memiliki kesempatan unuk megubah pelayanan yang kurang baik dan mengubah Image yang tertancap di benak konsumennya, menjadikan Konsumennya menjadi konsumen yang memiliki Loyalitas tinggi pada PT. Pertamina (Persero).




THREAT (Ancaman)

Munculnya competitor baru dalam pasar retail Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memberikan harga produk yang lebih murah dibanding produk sejenis (produk dengan nilai oktan tinggi non subsidi).

Pelayanan yang lebih ramah diberikan kepada konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam usaha merebut share maket yang di dominasi PT. Pertamina (Persero).

Image bahwa produk yang di tawarkan kompetior (Shell dan Petronas) memiliki tingkat kualitas yang lebih baik menjadikan ketertarikan konsumen untuk berganti produk konsumsi.


ASSESSMENT (trend dalam pasar)

Konsumen yang masih berorientasi pada harga yang murah (karena subsidi) di badingkan produk yang lebih berkualitas (non Subsidi). Sehingga konsumen akan kembali mengkonsumsi produk Premium yang ber subsidi karena produk tersebut tidak dapat di temukan pada Kompetitor PT. Pertamina (Persero).

Konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM) masih menjadi pelanggan PT. Pertamina (Persero) sebagai pilihan (karena belumbanyak pilihan) penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM)


STRATEGY (Strategi)

Dalam mengubah Image yang dipahami masyarakat dan memberikan pelayanan yang lebih baik di semua SPBU seluruh Indonesai agar konsumen menjadi loyal kepada PT. Pertamina (Persero) saat persaingan antara PT. Pertamina (Persero) dengan kompetitornya semakin kuat, maka PT. Pertamina (Persero) meluncurkan program ”Pasti Pas!” yang memberikan jaminan kualitas dan pelayanan kepada konsumen.

Bekerja sama dengan badan verifikasi asing (Bureau Veritas) sebagai pihak ketiga yang mengawasi dan menilai kinerja SPBU dan yang berhak memberikan sertifikat yang menandakan SPBU tersebut memiliki standart pelayanan yang layak dan mendapat julukan SPBU “Pasti Pas!”

Berkaitan dengan sosiali standarisasi pelayanan Pertamaina di seluruh SPBU maka pihak PT. Pertamina (Persero) juga membangun Brand Baru Pertamaina (Berkaitan dengan perubahan kinerja Pertamina Luar dan Dalam) serta Icon “Pasti Pas!” dalam memudahkan Konsumem mengidentifikasi SPBU yang telah tersertifikasi dan yang belum.

Seiring dengan berjalannya program tersebut saat ini PT. Pertamina (Persero) telah memiliki lebih dari seribu SPBU “Pasti Pas!” (1.070 SPBU hingga akir 2008) di seluruh Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar